Meski peran ibu tidak berubah dari masa ke masa, tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi membuat ibu “zaman now” semakin cerdas mengolah informasi, terutama mereka yang menginginkan asupan terbaik untuk Si Kecil. Saat ini pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) organik menjadi tren di kalangan ibu, karena dipercaya memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan bahan pangan biasa. Lalu, sebenarnya apa itu makanan organik?
Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, makanan organik adalah makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan dan tidak mengandung bahan kimia tambahan, seperti pengawet, pewarna dan perasa buatan. Karena itu, makanan organik dianggap lebih aman bagi kesehatan bayi dan juga ramah lingkungan.
Pemberian MPASI organik untuk bayi seperti bubur organik dan camilan organik, dapat memberikan banyak manfaat untuk bayi.
Kandungan antioksidan dan vitamin yang lebih tinggi
Penanaman tanaman organik tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak zat-zat penting dalam pangan. Makanya kandungan antioksidan yang dapat mencegah peradangan pada anak, serta vitamin yang penting untuk masa pertumbuhan dan perkembangan bayi, dalam tanaman organik masih utuh.
Beberapa penelitian bahkan menemukan, setidaknya makanan organik memiliki 69 persen antioksidan lebih tinggi dibandingkan makanan non organik. Sedangkan untuk vitamin juga 52 persen lebih tinggi.
Meningkatkan kekebalan tubuh anak
Karena kandungan antioksidan yang tinggi ini, Si Kecil pun kebal terhadap paparan radikal bebas dan sistem imun meningkat. Seperti diketahui, sistem imun memiliki fungsi penting dalam pertahanan tubuh manusia. Anak tidak akan rentan terkena serangan virus, kuman, dan bakteri.
Mengandung lebih sedikit nitrat
Konsentrasi nitrat yang terlalu berlebihan pada sayuran dan buah-buahan akan memberi efek negatif pada kesehatan manusia, salah satunya dapat membuat hemoglobin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Pada kasus terburuk, bayi dapat mengalami Blue Baby Syndrome (sindrom bayi biru), yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kulit bayi berwarna kebiru-biruan karena adanya gangguan pada aliran darah.
Nitrat juga sering dihubungkan dengan risiko kanker pada tubuh. Dilansir dari KlikDokter, makanan organik umumnya mengandung nitrat 30 persen lebih sedikit dibandingkan makanan biasa, sehingga risiko kanker lebih rendah.
Rasa yang lebih kaya
Pada tahap pemberian MPASI, bayi akan belajar bagaimana menelan dengan baik dan juga mengenal banyak rasa. Bubur organik diketahui memiliki rasa yang lebih enak. Beberapa orang yang memiliki indera perasa yang sensitif mengatakan, makanan berpestisida mengandung rasa pahit bahkan setelah dicuci, sehingga khawatir membuat anak tidak doyan makan.
Lebih mudah dicerna
Makanan organik lebih mudah diserap oleh pencernaan bayi serta lebih jarang menimbulkan reaksi alergi.
Ramah lingkungan
Makanan organik disebutkan lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan anak. Salah satu sebabnya adalah tidak digunakannya pestisida atau zat kimia lainnya. Selain itu, berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Frontiers in Nutrition, makanan organik diolah dengan emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit.
Dengan melihat banyaknya manfaat di atas, saatnya berikan bayi MPASI organik. Agar lebih praktis, kini hadir Milna Bubur Organic untuk bubur organik dan Milna Nature Puffs Organic, cemilan sehat untuk anak.

Keduanya mengandung pangan hasil metode agrikultur ramah lingkungan, serta 95 persen organik karena bebas pengawet dan pemanis buatan, juga pewarna sintetik. Karena non GMO (Geneticaly Modified Organism), Milna Bubur Organic dan Milna Puffs Organic mengandung nutrisi yang lebih kaya dibandingkan MPASI pada umumnya.
Bila Milna Bubur Organic tinggi protein dan serat, serta rendah gula dan mengandung Omega 3 & 6, Milna Puffs Organic kaya akan zat besi dan kalsium, pas dijadikan cemilan sehat untuk anak. Keduanya juga telah terbukti sesuai dengan standar produksi organik dan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi resmi.
Masih ragu konsumsi MPASI organik? Saatnya berikan yang terbaik untuk Si Kecil!
Penulis: Dana Delani
Sumber: tribunnews.com

• Redaksi