(021) 4514 151 0811 1991 8888

Butuh informasi lebih lanjut? Hubungi Kami.

Burn Support Group – Combiphar Komitmen Wadahi Penyintas Luka Bakar

27 September 2022

Luka bakar merupakan suatu ancaman serius bagi masyarakat di Indonesia karena sudah banyak yang menjadi korbannya. Para penyintas pun membutuhkan tempat untuk dapat kembali beraktivitas seperti semula, menjawab kebutuhan itu kini telah hadir Komunitas Burn Support Group.
Pendiri Burn Support Group, Dr Afriyanti Shandi mengatakan, pihaknya mendirikan komunitas ini untuk mewadahi penyintas luka bakar untuk tetap menjalani aktivitasnya seperti sedia kala. Sebab selama ini bekas luka bakar dinilai menjadi penghambat hidup mereka.
“Inspirasi terbesar saya adalah dari pasien-pasien saya, ide mendirikan komunitas ini muncul ketika saya mengikut Asia Pasific Burn Congress di Singapura Agustus 2019 lalu. Mimpi kami adalah dengan dukungan dari Burn Support Group, mereka tidak lagi merasa sendiri,” katanya kepada Radar Depok, dalam Talkshow Pencegahan dan Penanganan Luka Bakar, beberapa waktu lalu.
Dr Afriyanti menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sekitar 195 ribu orang Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat luka bakar. Serta 21,5 persen luka bakar disebabkan oleh air dan minyak panas.
“Sementara, 69 persen luka bakar terjadi di rumah. Berdasarkan data tersebut, diperlukan adanya wadah untuk menjadi pusat informasi terkait dengan luka bakar,” jelasnya.
Sebagai salah satu perusahaan nasional di bidang Consumer Health, Combiphar berkomitmen untuk terus mendukung para penyintas luka bakar melalui produk-produk yang dimiliki. Hal tersebut diungkapkan Brand Manager dari Combiphar, Hermawan Helmi.
Dirinya memaparkan, Combiphar melalui spirit Championing a Healthy Tommorow, akan terus fokus berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat edukasi masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran menerapkan pola hidup preventif. Sejalan dengan tema, sambungnya, Combiphar memiliki produk mulai dari penanganan luka hingga paska luka sembuh (bekas luka).
“Produk tersebut adalah Mebo, Bionect dan Mederma. Produk Mebo dan Bionect untuk penanganan luka, sedangkan Mederma untuk membantu menyamarkan bekas luka. Ketiga produk ini dapat dibeli secara bebas tanpa harus menggunakan resep dokter,” paparnya.
Dalam webinar talkshow ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengapresiasi talkshow seputar luka bakar yang diadakan oleh komunitas Burn Support Group tersebut. Menurutnya luka bakar sangat membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat, supaya dampak dari luka tersebut dapat diminimalisir.
“Karena itu, saya percaya Talk Show seperti ini dapat memberikan ilmu dan manfaat, serta metode-metode praktis khususnya terkait dengan pencegahan dan penanganan luka bakar,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) Jabodetabek – Banten, Dr Irena Sakura Rini mengimbau agar masyarakat tidak mudah mempercayai mitos soal penanganan luka bakar.
“Pada prinsipnya luka bakar akan semakin sulit ditangani apabila lukanya semakin dalam. Sampai saat ini mitos-mitos penanganan luka bakar masih banyak di masyarakat yang mereka yakini bisa mengurangi rasa panas bahkan sampai menghilangkan bekas,” pungkasnya. (rd/tul)
Sumber: radardepok.com

• Redaksi

Suka dengan artikel ini? Bagikan artikel ini ke sosial media Anda.

© 2022.   Hak Cipta oleh    Dilindungi Undang-undang