(021) 4514 151 0811 1991 8888

Butuh informasi lebih lanjut? Hubungi Kami.

Combiphar Bagikan Kiat Hindari Nyeri Sendi dan Otot

27 September 2022

Hilangnya minat masyarakat dalam berolahraga meningkatkan ketidakaktifan fisik yang berpotensi sebabkan nyeri sendi dan otot. Terkait itu, Combiphar pun menggelar webinar sekaligus mengupas lebih lanjut pentingnya gaya hidup aktif guna terhindar dari nyeri sendi dan otot.
Cindy Gunawan, Senior General Manager Marketing Combiphar menjelaskan, masih tingginya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, mendorong masyarakat untuk tetap bekerja dan beraktivitas dari rumah, seperti yang terus digaungkan oleh pemerintah. Sayangnya, menghabiskan waktu di depan layar dengan duduk terus-menerus dan mengurangi keaktifan fisik, kerap menjadi pilihan utama dibandingkan berolahraga atau melakukan kegiatan lain yang menyehatkan.
“Jika kebiasaan seperti ini tetap dilakoni masyarakat sehari-hari, maka gangguan nyeri sendi dan otot menjadi perlu untuk diwaspadai. Meski terkesan sepele, nyeri sendi dan otot secara signifikan mampu mempengaruhi mobilitas serta aktivitas sehari-hari. Tetap aktif dan terus bergerak adalah hal terpenting yang harus dilakukan, selain untuk hindari nyeri sendi dan otot, juga agar kualitas kesehatan secara menyeluruh dapat terjaga,” ujar Cindy.
Ditambahkan dr. Edo Adimasta, Medical Expert Combiphar, duduk secara terus menerus selama lebih dari 40 menit, akan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan pada jangka panjang dapat melemahkan otot di sekitar sendi. Otot sekitar sendi mempunyai peran penting dalam mengurangi beban cepatnya keausan pada tulang rawan sendi, hilangnya fleksibilitas, dan nyeri pada sendi.
“Nyeri sendi merupakan salah satu gejala paling sering yang dialami kebanyakan orang dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Belum lagi pada saat pandemi dan fenomena WFH, di mana kurangnya fasilitas di rumah dan pengetahuan yang memadai, memaksa masyarakat duduk sambil bekerja dan berkegiatan dengan postur atau posisi tubuh yang tidak sesuai (tidak ergonomis), yang akan menambah risiko gangguan persendian,” ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan Asep Azis, SST. Ft., seorang ahli fisioterapi yang saat ini bertugas mendampingi tim nasional sepak bola Indonesia. Untuk itu, jangan takut untuk tetap berolahraga walaupun sudah mengalami gejala radang sendi. Dengan memasukkan olahraga ringan dan mengubah pola makan ke dalam rutinitas harian, dapat secara alami menurunkan berat badan dan mengurangi tekanan pada persendian.
Untuk itu, ada 5 hal yang dapat dilakukan untuk menghindari nyeri sendi dan otot, yakni tetap aktif secara fisik dengan menggerakkan tubuh, lakukan aktivitas low-impact, melatih kekuatan otot, latih fleksibilitas dan keseimbangan, serta siapkan pereda nyeri topikal.
Walaupun belum terdapat pengobatan khusus untuk nyeri sendi, mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan tertentu juga mampu melawan peradangan, memperkuat tulang, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Makanan yang dapat dikonsumsi, di antaranya buah dan sayuran segar, ikan, biji-bijian, dan rempah-rempahan. Sedangkan daging merah, gula, lemak, garam, tomat, serta terong, adalah makanan yang harus dihindari. Begitu pula dengan makanan tinggi kalori, tinggi purin dan dimasak dengan suhu tinggi, ataupun juga mentega dan alkohol.
Sumber: Marketing.co.id

• Redaksi

Suka dengan artikel ini? Bagikan artikel ini ke sosial media Anda.

© 2022.   Hak Cipta oleh    Dilindungi Undang-undang